cerita ini sambungan cerita keran jakarta part. 1
dear semua pengguna busway trans jakarta, pernah ga lo berfikir dalem hati aja, tentang bus khusus??
yang dimaksudkan dengan bus khusus ialah, bus khusus para penumpang beraroma tajam.
kalo masalah aroma dan semacamnya, bukan pengalaman baru di dalam perbus an pastinya, tapi kalian akui, hati kalian yang paling dalam pasti engga pernah siap kan untuk mengahadapi aroma yang bisa membunuh karakter kalian sepanjang hari? aroma ketek yang diangkat di depan muka kalian untuk bergelantungan, aroma yang bisa bikin trauma sepanjang hari.
-hariku penuh dengan aroma-
pagi itu, gue dengan asiknya menyemprot parfum ala gadis gadis di iklan Splash splash cologne di tipi tipi, masalahnya, abis splash splash bukannya seger, gue malah pusing. parfum gue mendadak nyenget banget. mungkin ini sebuah firasat hari yang akan menjadi hari penuh aroma sepanjang masa dalam hidup gue.
sesampainya di halte bus tersayang, gue harus berhadapan sama mas mas yang agak genit :
mas: mauu ngapaiiin nihh mba
gue: NAIK BUS DONG MAS. MENURUT MAS AJAH (senyum biar terkesan ramah)
mas: ohh iya, naikk kemana mba? (robek karcis)
.. angin bertiup ..
weeeeeesssshhhhhhhhhhhhhh
gue: khu ning ngaan, (lewatin masnya)
tiba2, gue semaput, sadar2 udah di dalem bus. saat sadar, gue langsung mengalami shock bukan main, setiap inget aroma mas di pagi itu, gue langsung mikir,
"BUSET pagi pagi ajah uda begitu, gimana keringetan siang-siang, dia kalo nyebur ke empang, ikan ikan pasti langsung ngambang, engga usah ikan, misalnya ada yang buang hajat ajah, ikutan ngambang pasti"
tapi ternyata rantai aroma tidak berhenti di mas mas penjaga karcis itu, pas halte kebuka, sekumpulan mas mas paruh baya masuk, berdesakan dengan orang-orang lainnya, sebenernya pada awalnya semua biasa biasa ajah, ga ada tanda tanda mencurigakan dari badan mereka, sampe pintu bus ketutup.
hidup. gue. ga. pernah. sama. lagi.
gue rasa kali ini gue berhadapan dengan aroma baju ga kering, entah salah matahari, atau salah istri para mas barusan. yang pasti, mereka, siapapun yang salah, bikin pagi gue makin beraroma. andai gue naik bus sebelum atau sesudah mereka. haaaaaaaaa
setelah selesai berkutat dengan mas yang mempunyai bau ga kering tersebut, gue pikir akhirnya semua selesai juga, masuklah seorang kakek berusia sekita 80an, mengenakan sarung, yang cuman bisa gue deskripsikan dengan satu kata. APEK
si kakek duduk dengan kaki dibuka lebar mengganggu kaki gue, dengan tangan yang nemplok di kursi gue. entah apa yang ada di pikiran kakek itu, mungkin dia pikir busway adalah kursi goyang model baru, goyang ga depan belakang tapi kiri kanan.
dipelototin? udah
didorong dikit? udah
disinisin? udah
tetep ajahh dia santai, sementara gue meregang nyawa berusaha ngelawan bau dan kegangguan dia kepada gue.
untungnya si kakek turun di 5 halte berikutnya, (IYA ini lumayan beruntung. AMBIL positipnya), dan yah, gue juga harus turun, transit di halte kuningan barat, buat lanjut ke mega kuningan.
antrian bus yang ini, emang aduhay, selalu rame macam antrian tiket justin bieber. tapi gue tetep semangat menggapai kantor gue. dan YAK. setelah ngantri dilewatin sama 6 busway yang penuh, gue berhasil masuk.
dan SYUKURLAH di dalem bus itu, semua aromanya aman. entah semuanya yang aromanya biasa ajah, atau idung gue yang uda mati.
sesampainya di kantor, gue rasanya lega banget, akhirnya biasa mengembalikan kehidupan pada hidung gue yang paling gue sayang (YA CUMAN 1 JUGA SIH), dengan riang gembira gue menyalami semua org yang ada di lantai dasar "selamat pagiii"
pas nunggu lift, gue juga tetep riang gembira menanti senyuman para kolega2 satu gedung (AAPA DEH).
gue: waah! liftnya cepet!
tiba2 ada seorang wanita dateng dari arah luar lift, ohh.. dia mau naik juga kayaknya, yauda, gue pindah ke posisi tengah, si wanita di pojokan, dan ada mas mas lagi mencetin tombol lift, saat itu, tepat di saat itu juga......
wanitaenggakece : MASHH, PERMISYIHH DHUA BHELASS DHONG.
engga tau dia abis makan jenglot atau gimana, tapi nafasnya, bukan nafas-nafas manusia biasa, gue yakin wanita itu suka minta tumbal malem-malem. dengan nafasnya ajah, bisa bikin satu lift gonjang ganjing.
andai gue tutup pintu pas dia lari2 masuk, andai gue semprot parfum ke mulutnya, andai ajah..............
....
xx
-cha-
Ini part 1 dan 2 nya kocak banget,ketawa ampe nangis ini ka icha.. Hahahhaa
BalasHapus